Selasa, 01 Juni 2010

Ramadhan Sarana Memperbaharui Kehidupan

شهر رمضان الذي أنزل فيه القرآن هدى للناس و بينات من الهدى والفرقان
“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil) (QS. Al-Baqoroh: 186)
ما من عبد يصوم يوما في سبيل الله إلا باعد الله بذلك اليوم وجهه عن النار سبعين خريفا متفق عليه
“Tidaklah seorang hamba berpuasa satu hari di jalan Allah, kecuali Allah akan menjauhkan wajahya dari api neraka dengan puasa itu sejauh tujuh puluh tahun.” (Muttafaq Alaihi)
Kehidupan yang monoton serta keseharian yang berlangsung dalam kondisi yang sama membuat hidup begitu menjenuhkan. Sebagai hasilnya, banyak orang yang bosan dengan hidup mereka.
Akan tetapi Islam memberikan rasa yang berbeda dari kehidupan, yang akan menghilangkan rasa yang menjemukan itu, semua yang diperintahkan oleh islam ditujukan untuk membuat kehidupan menjadi lebih baik dan selalu baru. Allah berfirman: “Maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik.” (QS. An-Nahl: 97)
Dalam shalat lima waktu tidaklah itu dilakukan kecuali untuk memecahkan kebosanan dalam keseharian. Shalat Jumat dilaksanakan satu kali dalam seminggu adalah untuk memecahkan kemonotonan dan menyegarkan kembali hati yang terbebani dan tercemari oleh banyaknya rutinitas dan pekerjaan selama satu minggu. Bulan romadhan menjadi pencerah dari kejenuhan satu tahun kita yang sibuk mengumpul harta, saat ramadhan tiba, maka kesibukan barupun ada yaitu kesibukan untuk mengumpulkan harta dan bekal akhirat. Ini merupakan saat yang tepat, karena setiap amalan dilipatkan gandakan oleh Allah.
Setiap tempat pemberhentian ini mempunyai pungsinya masing-masing, ia akan memperbaharui kembali jiwa-jiwa orang beriman dengan makna-makna baru sehingga kehidupan selalu menjadi baik. Maka tidak ada alasan untuk tidak menjadi baik, karena Allah SWT telah menyediakan kesempatan untuk membuat kehidupan kita menjadi baik.
Maka Ramadhan merupakan tempat pemberhentian yang besar dari stasiun-stasiun yang ada, yang di sana Allah membantu hamba-Nya yang ingin meningkatkan kwalitas dirinya menjadi hamba yang bertakwa, bahkan Allah membantunya dengan membelenggu setan sehingga tidak punya peran untuk menghalanginya dalam mencapai perbaikan diri dalam kehidupannya.
Ramadhan adalah napas dan karunia ilahi di dunia, di mana seseorang dapat memperbaharui kehidupan mereka dan memberikan mereka harapan. Ini berarti bahwa kehidupan di bulan Ramadan merupakan awal dan sarana untuk memperbaharui hidup untuk satu tahun ke depan. Maka di antara sarana untuk memperbaharui hidup di bulan ramadhan adalah sebagai berikut:
Pertama: Waktu sahur.
Ini merupakan waktu yang berkah yang banyak terbuang sia-sia sepanjang tahun, maka dengan kedatangan ramadhan akan mengingatkan pentingnya waktu yang berkah ini, jangan sampai waktu sahur hanya digunakan untuk menambah energi badan saja dengan makanan, padahal waktu inilah waktu yang sangat mahal untuk menambah energi ruhiyah dengan melaksanakan sholat qiyamullail. Pada sepertiga malam, Allah turun ke langit dunia sambil berfirman: “Apakah ada dari hambaku yang memohon ampunan, maka Aku akan ampuni dia, adakah dari hamba-Ku yang meminta rezeki, maka Aku akan berikan padanya.” Alangkah sangat malunya kita, di saat Allah turun ke langit bumi, menyaksikan hamba-Nya sambil menunggu waktu imsak tiba bukan dengan memperbanyak istighfar, namun dengan menghabiskan waktu yang berkah itu dengan menghisap rokok, dengan dalih besok puasa dari makan, minum dan merokok. Perhatikanlah firman Allah berikut:
كَانُوا قَلِيلا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ وَبِالأسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
“Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam dan pada waktu sahur mereka memohon ampunan. (QS. Adz-Dzariyat: 17-18)
Waktu sahur merupakan waktu memulai perubahan dalam kehidupan kita, saat yang tepat untuk memohon kepada Allah kebaikan agama, dunia dan akhirat kita.

Kedua: Sholat Shubuh berjamaah di masjid.
Ini pun merupakan waktu yang sering disia-siakan dan dilalaikan sepanjang tahun. Dengan datangnya ramadhan kembali menyadarkan kita bahwa sholat shubuh berjamaah di masjid adalah sholat yang disaksikan oleh malaikat.
Allah SWT berfirman: “Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat). (QS. Al-Isra:78)
Rosulullah SAW bersabda:
بشر المشائين في الظلم إلى المساجد بالنور التام يوم القيامة يفزع الناس ولا يفزعون
“Berilah kabar gembira kepada mereka yang berjalan ke masjid di tengah kegelapan dengan cahaya pada hari kiamat, saat manusia takut mereka tidak merasa takut.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Ketiga: Memperbanyak berdoa.
Apalagi pada bulan yang berkah ini, yang mana doa orang berpuasa dikabulkan oleh Allah, sebagaimana sabda Rosulullah SAW: “Tiga hal yang doanya tidak ditolak, diantaranya: Seorang yang berpuasa sampai ia berbuka.”
Para ulama menjelaskan bahwa diletakkan ayat tentang berdoa di antara ayat-ayat berkenaan dengan puasa sebagaimana di dalam ayat: 186 surat Al-Baqoroh, yang terletak di antara ayat 183 dan 187.
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. Al-Baqoroh: 186)
Ayat Ini mengisyaratkan bahwa doa pada saat berpuasa tidak ditolak. Berapa banyak hajat dan keperluan kita kepada Allah yang ingin dipenuhi, maka pada saat berpuasa di bulan Ramadhan ini saat yang tepat untuk banyak memohon kepada-Nya.

Keempat: Membaca Al-Quran, mentafakuri dan mentadaburinya.
Bulan Ramadhan merupakan diturunkannya Al-Quran, sebagaimana firman Allah: “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)”. (QS. Al-Baqoroh: 186)
Maka membaca Al-Quran pada bulan ramadhan sambil mentadaburinya khususnya pada bulan Ramadhan bernilai pahala yang besar. Saat pada bulan-bulan lain saat orang-rang jauh dari Al-Quran, maka hal itu jangan sampai terjadi di saat Ramadhan tiba. Al-Quran harus menjadi rutinitas utama di bulan Ramadhan. Hendaklah bagi setiap orang beriman dapat menghatamkan minimal satu kali selama bulan Ramadhan sambil mentadaburinya.

Kelima: Sholat berjamaah di masjid.
Ramadhan menjadi moment yang tepat untuk kembali meramaikan masjid dengan sholat berjamaah. Saat semua orang bisa datang untuk sholat tarawih berjamaah di masjid, tentunya bukan hanya sholat tarawih saja, namun sholat yang lima waktu lainnya juga dapat dilaksanakan secara berjamaah.
Ada banyak cara untuk memperbaharui kehidupan kita dalam bulan Ramadhan, termasuk di antaranya banyak mendirikan qiyamullail, bersedekah dan menjalin kembali ikatan kekerabatan dan memahami makna persaudaraan. Itu semua memberi nuansa baru bagi kehidupan seorang muslim.
Sarana yang paling penting dalam memperbaharui kehidupan adalah seperti yang dinyatakan di dalam Al-Quran ketika menjelaskan puasa di bulan Ramadan, yaitu Al-Quran, maka memperbanyak membaca Al-Quran dan mentadaburinya selama bulan ramadhan adalah cara utama untuk meningkatkan kualitas iman dan membangun kesadaran memahami nilai-nilai kehidupan di dalam islam.
Yang tak kalah pentingnya untuk memperbaharui kehidupan seorang muslim dari nilai ramadhan adalah dengan sedikitnya satu jam membaca siroh dan biografi Nabi Muhammad SAW, mempelajari dan mengikuti kehidupan Rosulullah SAW, dengan begitu ada acuan dan panduan kehidupan seperti apa yang semestinya diikuti oleh orang-orang beriman.
Semua sarana ini adalah awal untuk menjalani kehidupan baru yang lebih baik, dan bukanlah merupakan sebuah akhir, banyak orang berpikir bahwa meningkatkan ibadah itu hanya di bulan ramadan saja, mereka giat membaca dan meningkatkan kwalitas dirinya, serta bertaubat dengan sebenar-benarnya. Setelah ramadhan berakhir berakhir pulalah kebiasaan baik yang telah ia laksanakan. Maka ini merupakan sebuah kemunduran. Ramadhan merupakan percikan yang harus selalu masing-masing dari kita untuk menjaga kesinambungannya. Karena Iman dan amal sholeh itu tidak memiliki musim yang ketika berakhirnya musim itu berakhir pulalah keimanan dan amal sholeh.
Wallahu a’lam bishowab.

0 komentar:

Posting Komentar