Kamis, 27 Mei 2010

Sengketa Ambalat Jangan Sampai Ke Mahkamah Internasional

Kapanlagi.com - Sengketa Blok Ambalat antara Indonesia dengan Malaysia boleh saja diselesaikan secara diplomatik oleh kedua negara ini, tetapi jangan sampai diselesaikan melalui Mahkamah Internasional.
"Penyelesaian diplomatik boleh saja, tetapi harus hati-hati jangan sampai ke Mahkamah Internasional. Malaysia lebih jeli dan hakim-hakim pada Mahkamah Internasional banyak dari warga negara pesemakmuran yang akan membela Malaysia," kata dosen Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, E. Maxillian P. SH MH di Semarang, Selasa (22/03).
Ia mengatakan hal tersebut pada diskusi panel "Blok Ambalat Harus Tetap dalam Pangkuan Ibu Pertiwi" yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Untag Semarang.
Sebelum sampai pada Mahkamah Internasional, katanya, dapat diajukan pada Mahkamah Administrasi Internasional atau Mahkamah Hukum Laut Internasional. Menurut dia, konflik Ambalat tidak bisa lepas dari kepulauan Sipadan dan Ligitan yang telah berhasil dimiliki Malaysia. "Kita harus berani bersikap keras agar tidak dilecehkan karena mereka anggap kita sedang terpuruk, terutama bidang ekonomi," katanya.
Ia berharap, negara jangan hanya memperkuat Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat, tetapi juga Angkatan Laut dan Angkatan Udara.
Maxillian mengatakan, untuk mem-back up wilayah laut Indonesia idealnya Angkatan Laut memiliki 1.000 kapal, namun kini hanya memiliki sekitar 100 kapal.
Rektor Untag Semarang, Drs St. Sukirno MS menyatakan, merasa sangat prihatin apabila bangsa Indonesia mengalami kelengahan untuk kedua kali.
Ia mengatakan, seandainya peristiwa Sipadan dan Ligitan terulang dan sebagian wilayah NKRI akan hilang. Kalau yang hilang pertama karena lengah dan yang kedua akan terulang, berarti bangsa ini kebanyakan terlampau sibuk mengurusi kepentingan pribadi dan lupa mengurusi kepentingan negara. Untag dan lembaga-lembaga yang berada di bawah naungan Yayasan Lembaga Pembina Pendidikan 17 Agustus 1945, katanya merespon positif terhadap "Komando Ganyang Malaysia" yang beberapa waktu lalu dideklarasikan di Semarang.
"Dari beberapa kali demo yang dilakukan, kita mendesak kepada pemerintah dan peringatan kepada seluruh masyarakat agar kita jangan sampai lengah untuk kedua kalinya," katanya.

0 komentar:

Posting Komentar